Membangun
komunikasi positif Orang Tua – Anak
Komunikasi yang baik sangat penting
dalam hubungan antara orangtua dan anak. Karena melalui komunikasi orangtua
dapat membangun hubungan yang menyenangkan dan positif. Dalam penelitian
terkini juga menyebutkan bahwa anak yang tumbuh dengan komunikasi positif
dengan orangtua cenderung memiliki kepribadian, daya tahan terhadap stress dan
self esteem yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang memiliki hubungan dan
komunikasi yang buruk dengan orangtua.
Kemampuan komunikasi dibutuhkan dalam
hubungan orangtua dan anak, dimulai dari sejak dini hingga dewasa. Komunikasi
yang baik adalah kunci dari hubungan yang saling menghargai dan terciptanya
pribadi anak yang sehat serta terciptanya tumbuh kembang yang optimal.
Prinsip – prinsip dasar dalam mewujudkan
komunikasi yang baik antara orangtua dan anak :
Tunjukkan Ketertarikan dan Perhatian
Berikan respon positif sebagai bentuk
dari ketertarikan atau perhatian anda. Tujuannya adalah agar anak menyadari
bahwa apa yang ia utarakan adalah penting bagi anda.
anda bisa memberikan tanggapan dengan
kata sederhana spt cthnya ; ” Oohh gitu… ” atau ” iyaa…teruss? ” atau ” hmmm,
jadi seperti itu yaa… “ atau bisa juga dengan ungkapan perhatian non verbal
seperti menganggukkan kepala atau tersenyum.
Komunikasi non-verbal
Sikap tubuh juga bisa mencerminkan bahwa
anda memperhatikan dan terbuka atas apa yang disampaikan anak. Usahakan posisi
tubuh dalam kondisi condong ke anak bukan sebaliknya karena akan mencerminkan
anda tidak tertarik, posisi tangan terbuka, hindari bersilang tangan dan
menopang dagu karena bisa diartikan anda bosan mendengarkan anak. Komunikasi
verbal dan non-verbal sama-sama penting, orangtua seringkali mengabaikan
komunikasi non verbal sehingga anak bisa menangkap hal tersebut sebagai sinyal
negatif seperti penolakan dan tidak dihargai.
Orangtua sebagai orang yang dapat
diandalkan
Tawarkan bantuan jika isi pembicaraan
mengandung sesuatu yang menyulitkan anak, buat anak merasa bahwa kita sebagai
orangtua ingin ikut terlibat. Anda juga dapat memberikan saran jika anak
mengemukakan kesusahannya dalam kasus tertentu, mengingat kemampuan problem
solving anak yang masih terbatas. Namun, orangtua perlu ingat porsi yang cukup
untuk menolong anak agar anak tetap dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan
kemampuannya terus berkembang.
cthnya ; ” apa yang bisa ibu bantu? “
Terima perasaan anak
Amati perasaan anak dan terima dengan
cara mengucapkan perasaan mereka. Kadang anak terjebak dengan masalah yang
mereka hadapi sehingga tidak bisa mengkomunikasikan perasaan mereka. Dengan
kita mencoba memahami mereka, anak akan merasa bahwa orangtua mengerti dan
menerima perasaan mereka. kata-kata yang bisa diucapkan seperti contohnya ; ”
itu bikin kakak sedih yaa… ” atau ” iyaa ibu juga sebel ya kl diperlakukan
seperti itu… ” atau ” iyaa ibu mengerti kakak marah… “
Fokus orangtua hanya pada anak
Hindari aktivitas lain saat anak sedang
berbicara dengan anak, misalnya sambil menonton TV atau mengangkat telepon dari
orang lain. Jika orangtua kerap melalukan hal tsb maka lama kelamaan anak akan
merasa tidak dihargai dan membuat mereka enggan menyampaikan perasaan mereka ke
orangtua.
Jika anda terjebak dalam kondisi pekerjaan yang penting sebaiknya anda meminta anak menunggu kemudian memberikan ia waktu eksklusif untuk bercerita dibandingkan anda memaksaan seperti “menyambi” bekerja dan mendengarkan, komunikasi yang baik akan sulit terbentuk dan memungkinkan timbul konflik lain.
Jika anda terjebak dalam kondisi pekerjaan yang penting sebaiknya anda meminta anak menunggu kemudian memberikan ia waktu eksklusif untuk bercerita dibandingkan anda memaksaan seperti “menyambi” bekerja dan mendengarkan, komunikasi yang baik akan sulit terbentuk dan memungkinkan timbul konflik lain.
Berdua selalu lebih baik
Selalu tawarkan waktu berdua untuk
komunikasi yang lebih bersifat pribadi, kecuali jika memang ada pihak lain yang
perlu masuk dalam pembicaraan tsb. Namun pada dasarnya berbicara berdua dari
hati ke hati dapat membangun komunikasi yang lebih efektif.
Kontak mata dan level yang sejajar
Kontak mata diperlukan untuk komunikasi
yang baik salah satunya agar tercipta rasa saling percaya. Untuk itu usahakan
orangtua selalu ada di satu level ketinggian saat bicara dengan anak. Posisi
kepala yang sejajar atau satu level ini juga menunjukkan kepada anak bahwa
komunikasi bersifat dua arah dan sama-sama memiliki kepentingan sehingga anak
akan merasa lebih dihargai.
Membuat anak malu di depan umum adalah
Big No No
Jangan mempermalukan anak dalam situasi
tertentu misalnya saat anak melakukan kesalahan sebaiknya orangtua menunggu
untuk mengkomunikasikan rasa kecewanya, memberikan hukuman rasa malu di depan
umum bukan cara komunikasi yang baik.
Bicara dengan kepala dingin
Jika anda marah akan sesuatu pada anak,
maka sebaiknya redakan dulu amarah anda baru komunikasikan kekecewaan anda.
Berbicara saat marah akan menghilangkan objektifitas masalah dan bukan cara
komunikasi yang baik. Dalam hal ini manusia dikendalikan oleh dua hal yaitu
emosi dan logika, saat marah maka seseorang akan naik emosinya sehingga logika
akan turun. Untuk itu, hindari komunikasi saat marah karena hanya akan berisi
emosi dibandingkan logika.
Selamat menjalin komunikasi ya…
Sumber : http://www.klikpsikolog.com/membangun-komunikasi-positif-orang-tua-anak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar