Drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat,
bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai
perbuatan atau tindakan. Seraca umum, pengertian drama adalah karya
sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh
aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Dapat
dikatakan bahwa drama berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung.
Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah cerita
yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah. Pada umumnya, drama mempunyai
dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama dalam arti sempit. Dalam arti
luas, pengertian drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung
cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit, pengertian
drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan ke
atas panggung.
Pengertian drama
Drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam
bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering
disebut seni teater.
Pengertian Drama
|
Sejarah drama sebagai tontonan sudah ada sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah
memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti tertulis yang bisa
dipertanggung jawabkan mengungkapkan bahwa drama sudah ada sejak abad kelima
SM. Hal ini didasarkan temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus
yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk
memohon kepada dewa-dewa. Sejarah lahirnya drama di Indonesia tidak jauh
berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Keberadaan drama di negara kita juga
diawali dengan adanya upacara keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka
agama. Intinya, mereka mengucapkan mantra dan doa.
Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam
pembagian jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar, yakni: berdasarkan
penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah
drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi
delapan jenis, yaitu:
- Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
- Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
- Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
- Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
- Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
- Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
- Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
- Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi
antara lain:
- Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
- Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
- Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
- Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
- Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
- Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis drama selanjutnya adalah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama.
Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
- Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
- Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
UNSUR-UNSUR DRAMA
(TOKOH, LATAR, DAN AMANAT DRAMA) Indikator : Disajikan teks drama, siswa
dapat :
- Menentukan tokoh utama
- Menentukan latar
- Menentukan amanat
Unsur-unsur drama
- Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
- Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
- Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
- Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
- Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama
- Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
Ciri-ciri Teks Drama :
- Seluruh cerita berbentuk dialog, baik tokoh
maupun narator. Inilah ciri utama naskah dialog, semua ucapan ditulis
dalam teks.
Contoh :
Suatu hari di sebuah desa terpencil, ada seorang pemuda berpenampilan
sederhana. Ia bernama Paijo.
- Semua dialog tidak menggunakan tanda petik
("..."). Dialog drama bukan kalimat langsung. Oleh karena itu,
naskah drama tidak memakai tanda petik.
Contoh :
Fiqi : Kita bisa selesaikan masalah ini.
Paijo : Sudahlah! Kamu tidak perlu memikirkan ini. Ini bukan masalah yang besar. Jadi kita tidak perlu membincangkan terlalu serius. - Naskah drama dilengkapi petunjuk tertentu yang
harus dilakukan tokoh pemerannya. Petunjuk itu ditulis dalam tanda kurung
(...) atau dengan memberikan jenis huruf yang berbeda dengan huruf dialog.
Contoh :
Fiqi : Sudah! Jangan dilanjutkan lagi perkelahian ini. Sebaiknya kita selesaikan secara dewasa (sambil berwajah serius) - Naskah drama terletak diatas dialog atau
disamping kiri dialog.
Contoh :
Stark : Saat ini Loki sudah berhasil membuka portal-nya.
Thor : Saatnya kita beraksi.
Fiqi: Jangan gegabah, sebaiknya kita membangun strategi dulu Stark.
Sumber : http://ardiwasilachandra.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-unsur-ciri-drama.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar